Kiat Sukses Membangun Bisnis Konstruksi

Kiat Sukses Membangun Bisnis Konstruksi – Bagaimana Membangun Bisnis Konstruksi Agar Sukses? Tidak mudah menjalankan bisnis konstruksi. Ada banyak jebakan yang akan mengakibatkan para pebisnis konstruksi kehilangan uang.

Tetapi, jika Anda mengikuti beberapa langkah dasar dalam membangun bisnis konstruksi dengan benar, Anda tidak hanya akan ahli di dalamnya, tetapi juga bisa menambang emas melalui bisnis ini. daftar joker123

Sebagai seorang kontraktor yang sukses, Anda tentu harus belajar tentang hal-hal yang harus Anda lakukan dengan benar setiap saat seperti keterampilan tertentu yang harus Anda miliki, sehingga Anda akan tetap dapat bertahan di industri yang sangat kompetitif ini. agen bola

Kiat Sukses Membangun Bisnis Konstruksi

Finansialku akan membahas sejumlah kebiasaan yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis konstruksi dengan benar agar mendulang kesuksesan di dalamnya. https://www.mustangcontracting.com/

Tapi sebelum itu, hal yang harus ingat saat berbisnis ialah jangan sampai Anda lupa dengan pengelolaan keuangan dalam bisnis.

Terkadang, banyak yang masih belum bisa melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik.

Beberapa di antaranya, sering keliru akan sumber uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis.

Nah, berikut ini 10 kebiasaan yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis konstruksi dengan benar agar mendulang kesuksesan di dalamnya.

Faktor#1: Mau Mencari Pengalaman

Jangan pernah berpikir untuk memulai sendiri bisnis konstruksi kecuali Anda telah memiliki setidaknya lima tahun pengalaman dalam dunia konstruksi yang luas.

Miliki pengalaman di salah satu bidang area bisnis konstruksi dan fokuskan pada satu hal kemudian sedikit demi sedikit kembangkan.

Peluang terbaik untuk sukses dalam bisnis kontraktor secara umum adalah mendapatkan pengalaman dengan belajar dari kontraktor lain.

Sama halnya ketika Anda bekerja pada orang lain, kemudian mempelajari tiap bagian yang akan memberikan pengalaman bagi Anda untuk berkembang.

Pengalaman ini memiliki banyak manfaat di mana berbagai pengalaman tersebut akan memberi Anda kemampuan untuk mengidentifikasi dan menilai kinerja pegawai atau orang-orang yang kompeten.

Selain itu, Anda juga akan mampu mengetahui bagaimana memberhentikan atau memecat orang yang tidak kompeten, mengevaluasi produk kerja yang baik dan mengidentifikasi produk kerja yang buruk.

Misalnya, Anda bisa belajar dari teknisi kemudian berkembang menjadi manajer.

Sebelum menjadi manajer, tentu Anda harus tahu hal-hal kecil dan mendetail di bagian teknisi, sehingga Anda perlu belajar dari bagian teknisi.

Pengalaman terbaik datang dari perusahaan konstruksi kecil hingga menengah yang mengharuskan Anda melihat peluang yang lebih besar.

Bekerja di perusahaan besar adalah peluang yang tidak boleh disia-siakan karena Anda bisa belajar banyak hal secara menyeluruh dan memiliki pengalaman yang tak terlupakan ketika kelak membangun bisnis konstruksi sendiri.

Kiat Sukses Membangun Bisnis Konstruksi

 Faktor #2: Sistem Akuntansi yang Akuntabel

Jika Anda tidak memiliki sistem akuntansi yang baik, bisnis konstruksi Anda pada akhirnya akan gagal.

Sistem akuntansi yang sehat memungkinkan Anda untuk mengevaluasi apakah Anda mendapat untung dari pekerjaan yang Anda lakukan atau tidak.

Sistem akuntansi yang baik membantu Anda mengidentifikasi hal-hal yang Anda lakukan dengan benar pada setiap pekerjaan serta kesalahan yang Anda buat.

Percayalah bahwa angka tidak akan berbohong. Itu sebabnya ilmu eksak selalu pasti.

Dalam bisnis konstruksi, tak semua kontraktor memiliki sistem akuntansi yang baik. Ada kekhawatiran bahwa akuntansi yang tepat akan membuat pemilik bisnis akan membayar lebih tinggi biaya pajak.

Dengan demikian, uang tunai yang diterima pada suatu proyek dan uang yang dicairkan tidak dilaporkan agar terhindar dari membayar pajak kepada pemerintah. Perilaku ini salah besar.

Jika Anda memutuskan untuk memulai bisnis Anda sendiri, Anda harus bertindak seperti pemilik bisnis profesional dan itu berarti menciptakan sistem akuntansi yang sehat.

Sistem akuntansi yang gagal menyebabkan kegagalan dan kebangkrutan.

 Faktor #3: Proses yang Terbukti = Sukses

Ketika Anda memiliki pengalaman langsung dalam industri, ditempa selama bertahun-tahun (setidaknya 5 tahun) bekerja di setiap aspek bisnis konstruksi, Anda akan lebih mampu melakukan transisi dari posisi teknisi ke posisi manajer.

Manajemen yang efektif mengharuskan Anda memiliki prosedur yang baik pada banyak aspek bisnis Anda.

Proses yang terdefinisi dengan baik, terbukti bersama dengan daftar tugas, memungkinkan Anda untuk memberi panduan bagi pekerja Anda pada setiap aspek tugas dalam pekerjaan.

Buat daftar pekerjaan untuk setiap tugas yang harus diselesaikan. Dengan demikian Anda dapat menghilangkan kesalahan dan melakukan koreksi dengan lebih tepat sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Miliki hasil testimoni dari para pelanggan atas kepuasan mereka terhadap pekerjaan Anda dan jadikan ini sebagai portfolio Anda kepada calon pelanggan baru.

Portfolio ini akan memberikan jaminan bagi proyek berikutnya bahwa Anda memiliki histori yang baik dan terus berkembang.

Selain itu, kepuasan pelanggan sebelumnya dapat memberikan keuntungan bagi Anda karena mereka akan merekomendasikan kinerja Anda pada orang lain.

Proses yang telah terbukti akan tercatat dalam portfolio dan menunjukkan prospek perusahaan Anda sangat terorganisir dan berjalan dengan baik.

 Faktor #4: Kemitraan Bisnis yang Kuat

Stabil subkontraktor yang kompeten yang memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja bersama sangat penting untuk keberhasilan suatu pekerjaan.

Setiap pekerjaan adalah upaya tim dan memiliki jaringan kuat individu/bisnis yang kompeten yang tersedia untuk Anda untuk setiap pekerjaan, dan yang memahami proses bisnis Anda, akan membuat setiap pekerjaan berjalan lebih efisien.

Faktor #5: Proses Penawaran Proyek

Anda bisa menjadi perusahaan konstruksi yang paling terampil, paling terkelola, dengan karyawan bertalenta.

Tapi itu semua belum cukup karena Anda membutuhkan proses yang kuat dalam penawaran dalam setiap proyek yang Anda terima.

Proses penawaran sangat mirip dengan rencana bisnis Anda untuk setiap pekerjaan. Ini harus mengidentifikasi setiap tugas dan juga setiap biaya.

Setiap biaya harus diperiksa setidaknya selama 2 kali sebelum penawaran proyek berlangsung.

Mengapa demikian? Karena sering kali banyak kontraktor yang salah memperkirakan biaya tugas sehingga Anda harus mengecek ulang untuk setiap biaya agar meminimalkan kesalahan.

Perkiraan yang salah ini disebabkan oleh asumsi yang salah pada tugas dan biaya terkait, yang merupakan hasil dari ketidakakuratan dalam memverifikasi ulang setiap tugas dan biaya.

Ini memang proses yang melelahkan, tetapi Anda harus mendapatkan penawaran yang benar. Perkiraan Anda pada setiap tugas harus diperiksa tidak hanya sekali tetapi setidaknya dua kali.

 Faktor #6: Pemasaran

Sebagian besar calon pelanggan Anda datang melalui referensi dari pelanggan sebelumnya. Tetapi referensi tidaklah cukup.

Faktor #7:Jangan Ketinggalan Teknologi dan Ganti Peralatan Lama

Tingkatkan kualitas perlengkapan dan peralatan Anda agar tetap mengikuti perkembangan teknologi. Ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga kualitas setiap pekerjaan.

Gantilah peralatan lama Anda dengan yang baru agar setiap pekerjaan diselesaikan secara efisien dan tepat waktu.

Anda akan tahu kapan saatnya mengganti perlengkapan lama dengan yang baru ketika peralatan lama mulai mogok dan membuat  pekerjaan Anda harus tertunda.

Faktor #8: Pekerjakan Untuk Kelemahan Anda

Tidak peduli berapa banyak pengalaman yang Anda miliki, dan seberapa terampil Anda, pasti ada hal-hal yang tidak dapat kita lakukan dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak. Setiap orang punya kelebihan masing-masing disamping kekurangan di dalam diri mereka.

Itulah sebabnya, Anda perlu kerja tim. Pekerjakan orang lain dalam tim Anda untuk melakukan pekerjaan yang Anda tidak dapat lakukan dengan maksimal.

Faktor #9: Buat Daftar Pengalaman

Pernahkah Anda membuat sebuah diary? Menjadi kontraktor juga perlu membuat diary, terutama tuliskan setiap keberhasilan dan kegagalan yang pernah Anda lakukan.

Apa saja pencapaian yang telah Anda lakukan, daftarkan itu semua. Begitu juga kegagalan yang Anda lakukan.

Dengan melakukan pencatatan, Anda bisa tahu dimana posisi Anda saat ini dan apa saja kegagalan yang harus Anda evaluasi serta keberhasilan yang perlu Anda pertahankan bahkan perlu ditingkatkan.

Faktor #10: Perlakukan Pelanggan Sebagai Raja

Pelanggan adalah tujuan utama dari setiap pekerjaan Anda sebagai kontraktor. Mereka harus mendapatkan yang terbaik.

Ketika terjadi perubahan dalam proyek, segera berikan berbagai opsi yang diperlukan kepada pelanggan. Buat mereka nyaman dengan pelayanan Anda.

Dengan demikian, portofolio Anda akan dipenuhi dengan testimoni akan kepuasan pelanggan dan mereka akan menjadikan Anda sebagai referensi kepada rekan mereka yang lain